Tangis haru pengasuh pondok pesantren Al-Ishlah, Drs. KH. Muhammad Dawam Shaleh, pecah ketika memberi sambutan dalam rangka silaturahmi dengan bapak Anies Rasyid Baswedan selaku calon presiden no. Urut 1.
“Alhamdulillah ya Allah baru kali ini ada tamu yang sangat dihormati datang ke pondok pesantren Al-Ishlah. Mudah-mudahan orang yang datang betul-betul sama dengan cita-cita bapak ibu yang datang, sesuai dengan cita-cita para pahlawan indonesia, sesuai dengan cita-cita seluruh orang-orang yang memihak kebenaran,” Ujar pengasuh pondok pesantren Al-Ishlah tersebut.
Kemudian ustadz Dawam membacakan beberapa puisi ciptaan beliau sendiri yang juga telah dibagikan kepada para pengunjung. “Aku do’akan lautan dukungan tak terpendam, aku do’akan kemenangan pada kebenaran, aku do’akan kepresidenan di tangan Anies Baswedan” begitulah beberapa bait puisi yang dibacakan oleh beliau.
Menanggapi puisi tersebut pengunjung berteriak ramai menyuarakan “Amin” selaku slogan no urut 1. Menanggapi puisi itu pula bapak Anies dalam orasinya menyanjung puisi tersebut. Menurutnya puisi yang ditulis ustadz Dawam sangat bermakna.
“Puisi tersebut bukan hanya khayalan yang menjadi kata-kata. Beliau tidak bercerita tentang imajinasi. Tetapi pemikiran yang diterjemahkan ke kalimat puitis yang menggugah, mengirimkan pesan-pesan supaya kita tidak tinggal diam, supaya kita dapat berubah,” Ujar bapak Anies Baswedan.
Setelah membacakan puisinya, Ustadz Dawam memberi pesan kepada bapak Anies supaya nantinya menjadi pemimpin yang tidak rakus akan harta dan kekayaan dunia. Sekaligus memiliki 4 sifat nabi ditambah 2 sifat, yakni adil dan Zuhud.
“Jangan sampai rakus harta, rakus tahta, rakus dunia. Karena pemimpin-pemimpin sebelumnya sudah banyak yang gagal karena rakus akan dunia,” Pesan Ustadz Dawam.
Acara silaturahmi dengan bapak Anies ini dilanjutkan dengan sholat Jumat bersama yang dikhutbahi dan diimami oleh Ustadz Piet Hizbullah Khidir.
Reporter: Abdulida Avant
Editor: Azka Ziadah A.