Ponpes Al-Ishlah mengadakan seminar kaligrafi bertema Mengenal Lebih Dekat Metode Kitâbiyah I’tiyâdiyah pada hari selasa di gedung lantai 2 kampus STIQSI (20/12/12) dan dihadiri sebagian guru MA Al-Ishlah dan Madin Al-Ishlah Wustho. Pembicara pada acara ini adalah Al-Ustadz Zainul Mujib M. Pd., yang juga pengajar di ponpes SAKAL Jombang.
Beliau adalah asli Sambeng, Lamongan. Tetapi beliau lebih hafal daerah Jombang daripada Lamongan. Karena sejak masuk Aliyah 2010 sampai tulisan ini dibuat masih di Jombang.
Tujuan diadakannya seminar kaligrafi dan pelatihan penuliasan adalah untuk meningkatkan kualitas tulisan para guru dan santri Ponpes Al-Ishlah.
Al-Ustadz Drs. KH. Muhammad Dawam Sholeh dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Menulis khot atau kaligrafi adalah untuk mengetahui tulisan yang baik, benar dan indah.
Untuk itu, Al-Ustadz Zainul Mujib menekankan pentingnya belajar kaligrafi bahwa tulisan yang bagus itu dicintai oleh Allah. “Innaallaha jamil yuhibu jamal. Jadi Allah itu indah dan mencintai sebuah keindahan”, katanya.
Lebih lanjur beliau mengatakan bahwa belajar kaligrafi itu harus ada guru. Karena jika hanya dengan buku hanya bisa meniru. Tidak bisa menyalahkan atau membenarkan.
Pada seminar ini, Al-Ustadz Zainul Mujib M. Pd. memberikan hasil karya ornamen dan kaligrafi yang pernah menjadi juara ke-2 di Berlin kepada Al-Ustadz Drs. KH. Muhammad Dawam Sholeh sebagai kenang-kenangan dari Pesantren SAKAL Jombang. Karya tersebut merupakan hasil tulisan tangan beliau sendiri.
Seminar ini merupakan kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan kelas intensif pelatihan penulisan khot. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 20-28 Desember 2022. Setiap harinya ada 3 kelompok yang diajari oleh 3 guru.
Kegiatan ini tidak hanya membuat guru mengetahui tulisan khot yang baik, benar dan indah. Melainkan juga mendapat cara bagaimana mengajarkannya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para guru terlebih guru khot. Di samping itu, kita juga tahu cara mengajarkan tulisan yang baik, benar dan indah sehingga besar harapan dapat ditularkan kepada murid-murid ketika KBM dimulai lagi setelah liburan”, ujar Muhammad Afiruddin selaku ketua panitia.