Ponpes Al-Ishlah Dirikan TPS Khusus Santri untuk Pertama kalinya

Pada Rabu 14 Februari 2024, pondok pesantren al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan, menyelenggarakan pesta demokrasi, pemilu (pemilihan umum) untuk pertama kalinya. Pemilu ini hanya diikuti oleh santri kelas 12 yang telah memenuhi persyaratan usia dengan TPS (Tempat Pemungutan Suara) lokasi khusus.

Menurut data yang dikeluarkan KPU Lamongan pada 22 Januari 2024, santri al-Ishlah yang terdaftar sebagai DPT (Daftar Pemilih Tambahan) di TPS lokasi Khusus, berjumlah 122 santriwan dan 147 santriwati.

Al-Ustadz Luqman Hakim selaku guru MA al-Ishlah sekaligus Ketua KPPS di TPS Loksus bersyukur dapat menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya di ponpes al-Ishlah. Sebab para santri tidak perlu pulang ke domisili masing-masing untuk mendapatkan hak suaranya. Hal ini dinilai efektif, mengingat santri kelas 12 akan menghadapi UAS. “TPS Khusus ini berguna untuk siswa yang berdomisili jauh, sehingga tak perlu pulang untuk ikut coblosan.” Ungkap Ketua KPPS TPS Loksus.

Terkait perizinan pendirian TPS Loksus pun tidak ada halangan yang berarti. Al-Ustadz Luqman Hakim bersama tim, hanya perlu berkoordinasi dengan KPU Lamongan. Selanjutnya, beliau mengirimkan data santri yang sudah memiliki hak pilih. Baru kemudian pihak KPU Lamongan mengklarifikasi pendirian TPS Khusus di Ponpes al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan.

Pendirian TPS Loksus, meski lebih efisien karena memudahkan para santri, namun memiliki kekurangan bagi para santri yang berasal dari luar daerah. Sebab pemilu yang seharusnya berhak memilih 5 jenis calon (Presiden, DPD, DPR RI, DPR Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota) hanya bisa memilih beberapa saja, karena domisili wilayah. “Masih merasa kurang, karena hanya dapat memilih presiden dan DPD saja” Tutur Fawwaz Distria, santri asal Sidoarjo.

Reporter: A. Zidane Muzakki & Faiq El-Meida

Editor: Azka Ziadah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *