Perdana Hari Kunjungan Santri Baru Putri

Al-Ishlah – Minggu lalu, jadwal kunjungan untuk bulan ini telah dipublikasikan oleh Staf Pengasuhan Santri ke seluruh grup wali santri. Bahwa kunjungan untuk santri baru maupun santri lama, baik putra dan putri yaitu satu bulan satu kali.

Jadwal bulan tersebut yakni: Jumat, 15 Juli – Ahad, 17 Juli 2022 untuk santri putri dan minggu depannya hari Jumat, 22 Juli-Ahad, 24 Juli 2022 untuk santri putra. Hari Jumat kelas 7 dan 10, Sabtu kelas 8 dan 11, Ahad kelas 9 dan 12. Lama waktu kunjungan dimulai pukul 13.30 sampai dengan pukul 16.30 WIB.

Jumat kemarin adalah kunjungan perdana untuk santri baru putri. Tentu hari itu menjadi hari yang paling dinantikan oleh seluruh santri baru putri selama dua minggu ini. Mereka merasa senang sekali dengan adanya hari kunjungan ini. Karena ini merupakan kesempatan mereka untuk temu kangen dengan keluarga.

Seperti yang dirasakan oleh salah satu santri baru, Anindia Tri Ambarwati, kelas 7. “Bahagia sekali kemarin kunjungan bisa bertemu dengan Bunda. Walaupun kemarin Bunda datangnya terlambat setelah shalat Ashar, tapi rasanya senang karena yang penting bisa ketemu sama Bunda,” ujarnya.

Meskipun Jumat kemarin ditemani cuaca mendung nan syahdu, akan tetapi hal itu tak menjadi penghalang bagi wali santri untuk tetap berkunjung ke pondok. Bahkan dari sebelum Dzuhur, beberapa dari wali santri sudah berdatangan dan mengikuti shalat Jumat di Masjid Jami’ Al-Ishlah.

“Bahkan beberapa santri ada yang langsung memeluk erat orang tuanya diiringi dengan tetesan air mata. Terlihat dari kejauhan kangen sekali dengan orang tuanya,” ucap Ustadzah Fani, selaku Pembina OPPI bagian Informasi dan Tamu yang saat itu ikut keliling melihat kondisi hari pertama kunjungan santri baru.

Selama kurang lebih dua minggu ini santri baru telah melakukan adaptasi yang luar biasa dengan lingkungan pondok. Tentu banyak sekali cerita yang ingin dibagikan kepada keluarga mereka. Seperti halnya bagaimana hari pertama sekolah, bagaimana rasanya mengikuti MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), momen Idul Adha pertama jauh dari orang tua, dan suasana-suasana baru lainnya di pondok.

Ustadzah Fani mengungkapkan suasana tangis dan haru tentu masih didapati di hari pertama kunjungan ini. Ada yang menangis karena belum kerasan, ada yang sudah kerasan tapi masih kangen dengan ayah ibu, dan ada juga yang sedang proses menuju kerasan. Ini menjadi hal yang wajar karena mereka baru melakukan adaptasi selama dua minggu. Tentu masih banyak penyesuaian-penyesuaian yang harus mereka lakukan. Mereka butuh pembiasaan-pembiasaan untuk belajar dan hidup bersama-sama dengan orang banyak.

Ustadzah Wahyuni, selaku Pembina Umum di Al-Ishlah berharap dengan adanya kunjungan satu bulan sekali, kebutuhan lahir dan batin santri tetap terpenuhi. “Satu bulan tidak terlalu lama dan tidak telalu cepat. Santri juga bisa melepas rindu sekaligus melepas semua beban berat yang mungkin dipendam (curhat) kepada keluarga. Tentunya semoga semakin kerasan di pondok, karena kita juga memfasilitasi kebutuhan mereka,” pungkas Ustadzah Wahyuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *