Mudzakarah: Berpakaian Islami di Era Modern

Setelah pembukaan acara mudzakarah (8/9) yang diadakan oleh bagian ketaqwaan BESMA Al-Ishlah berjalan dengan baik, Kini acara tersebut kembali berlanjut dengan menampilkan pemateri-pemateri yang berbeda dari sebelumnya. Sebab Mudzakarah ini terdiri dari beberapa firqoh (kelompok) di antaranya firqoh; Emha Ainun Najib, Sudjiwo Tedjo, KH. Hasyim Asya’ri, KH. Ahmad Dahlan, dan Buya Hamka.

Pada acara Mudzakarah (30/8) ini, para petugas dipilih yang terbaik oleh bagian ketaqwaan BESMA Al-Ishlah di antara firqoh yang ada. Adapun Petugas pada acara ini antara lain; Pertama, Boy Alen Pranata yang bertindak sebagai MC (Master Of Ceremony), Kedua, Dwi laksmana Muda sebagai Qori’, Ketiga A. Zuhal sebagai Notulen dan keempat adalah dua pemateri yang bernama M. Ahsan Nur Saputra dan M. Fatahillah A dengan mengambil tema diskusi, “Berpakaian Islami dalam Modernisasi”.

Pemaparan materi berjalan dengan baik dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada sesi pertama diwajibkan setiap kelompok mengajukan satu pertanyaan. Sedangkan pada sesi kedua dibuka pertanyaan untuk umum. Diskusi berjalan dengan baik dan para peserta antusias dengan tema yang dipaparkan.

Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan ke pemateri. Salah satunya oleh Nur Jihan dari firqoh Ahmad Dahlan. Ia bertanya tentang masalah selfie wanita yang bercadar tetapi berpakaian syar’i. Dengan referensi yang memadai, pemateri berhasil menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan yang ada.

Acara mudzakarah ini akhirnya ditutup dengan mengambil kesimpulan bahwa cara berpakaian seorang muslim menurut KH Ali Mustafa Yakub harus sesuai dengan aturan syari’at yaitu 4 T; Tidak terbuka (tutup aurat), tidak transparan, tidak ketat dan tidak menyerupai lawan jenis.(MA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *