Memahami Konsep (Tasawwur) Tentang Allah #2

(Disadur dari Kuliah Subuh Kiai Dawam Saleh: Bagian Dua)

Sabtu, 4 September 2021/26 Muharam 1443 H

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

 الْإِيْمَانُ بِاللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Iman kepada Allah, Tuhan Semesta Alam.

Orang-orang ateis yang tidak percaya kepada adanya Allah betul-betul ada sejak zaman dahulu kala di manapun. Tidak percaya adanya Allah, Tuhan, rabbun, ilah. Itu namanya ateis. Mereka sering kali mengatakan begitu dengan alasan Allah tidak bisa dilihat.

Saya waktu kecil dulu di sini, sebelum tahun ‘65 ada pembunuhan oleh PKI kepada jenderal-jenderal. Guru-guru SD Negeri saya dulu, seluruhnya bukan orang dari desa sini, dari orang luar desa. Itu PKI dan mereka sering kali mengatakan “Di mana Tuhan? Kalau ada, sekarang minta kepada Tuhan,  wahai Tuhan saya minta bolpoin atau uang sekarang.” Kemudian seorang guru lagi memberi uang kecil-kecil, umpamanya seribu rupiah.

Mereka kembali berkata, “Coba, Tuhan tidak ada, tidak ada uang yang diberikan.” Kemudian para murid diarahkan untuk meminta uang kepada guru, maka diberikan. Itu membuktikan, menurut mereka, bahwa Tuhan tidak ada. Sedangkan uang yang diberikan guru itu betul-betul ada. Dan alasan yang lain seperti Tuhan yang dicari-cari ke hutan, sawah, ladang, belakang rumah, atas genteng tidak ada. Kemudian di langit sana, adanya hanya matahari, rembulan dan bintang-bintang.

Itulah orang ateis atau komunis, artinya sebenarnya bukan tidak bertuhan, tapi orang yang mementingkan kelompok, tapi sebenarnya mereka orang-orang yang kejam. Itulah orang ateis, yang mengharapkan dalam pikiran dan hati mereka bahwa Allah bisa dilihat oleh mata kepala. Karena memang tidak bisa, maka mereka mengatakan Tuhan tidak ada. Itulah ateis-komunis.

Kemudian orang yang bertuhan ada bermacam-macam konsepsinya. Percaya kepada adanya Tuhan maksudnya kekuatan gaib yang tidak masuk akal dan ada di balik yang nyata. Kalau ateis kebanyakan melihat yang lahir. Tapi kalau orang yang musyrik percaya kepada yang gaib, tapi bisa digambarkan dengan mudah seperti Tuhan matahari—yang masuk akal.

Menurut orang Hindu, tuhan ada tiga: Tuhan Wisnu, Brahma dan Siwa. Tuhan Brahma yang menciptakan langit, bumi dan kita semua. Tuhan Wisnu yang memelihara, memberikan rezeki. Kemudian Tuha Siwa yang mematikan. Ini lebih masuk akal, tetapi kemudian mereka menggambarkan Tuhan dengan dipatungkan menjadi Trimurti.

Jadi ada gambarnya satu orang, atau patung satu orang berkepala tiga. Yang satu menghadap ke kanan, yaitu Tuhan Brahma, Tuhan Wisnu menghadap ke depan dan Tuhan Siwa menghadap ke kiri. Itu sampai sekarang berlaku di orang-orang Hindu seperti di daerah India atau di Bali. Ada orang-orang Jepang itu menganggap matahari adalah tuhan.

Kemudian yang yang parah itu orang Kristen. Tuhan ada Tiga. Kalau orang Hindu Trimurti, maka Kristen trinitas yang parah lagi. Secara akal saja anak kecil mengerti itu. Ada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruhul Kudus. Dan yang benar itu siapa? Tuhan Allah, dan mereka menyebutnya bukan (dengan pelafalan) Alloh tetapi Allah (dengan vokal a). Tuhan Allah itu Tuhan bapak yang ada di langit atau di surga. Kemudian, Tuhan anak, siapa itu? Nabi Isa, yang dikatakannya sebagai Tuhan Anak. Jadi Tuhan (rabb) yang menjelma menjadi manusia.

Tuhan anak, Nabi Isa, orang Islam mengakui bahwa ia seorang nabi, orang yang benar. Bahkan menurut Islam Nabi Isa tidak pernah mengatakan “Sembahlah aku”, tapi ia mengatakan “Sembahlah Allah, jangan menyembah saya atau ibu saya”. Nabi Isa memiliki ibu bernama Maryam. Maryam tidak memiliki suami, tapi ditakdirkan oleh Allah seorang anak. Itu satu-satunya yang pernah terjadi dan merupakan bentuk keajaiban. Akan tetapi, bukan juga berarti suami dari Maryam adalah Allah. Mustahil.

Allah, karena akbar (paling besar), sejak sebelum dunia ini ada, Allah sudah ada. Planet, matahari, bumi itu kecil. Di atas planet sana, pada hari ini, detik ini, Allah menguasai hati kita. Akhirnya orang sadar setelah mengetahui Allah. Kalau kamu berdoa, berdiri malam-malam, Allah tahu. Sekaligus Allah tahu apa yang ada pada Nabi Adam dulu, satu juta manusia yang akan datang, semuanya. Malah kalau dijabarkan kecil.

Menurut mereka—orang Kristen (Nasrani)—Allah itu Tuhan Bapak. Nasrani berasal dari kata nashara, sebuah tempat yang berada di Nazaret, tempat lahirnya Nabi Isa. Jadi Nasrani adalah pengikut orang, yaitu Nabi Isa, yang lahir di Nazaret. Bahkan hari ini orang-orang Kristen kalau berdoa itu kepada Allah, tapi kepada Yesus, Nabi Isa.

Kalau orang Mesir mengatakan J-E-S-U-S. Jesas  menjadi Yesus. Kalau orang Arab menyebutnya Messiah atau Nabi Yasu’. Orang Indonesia menyebutnya Yesus. Sampai mereka mengatakan, “Wahai Tuhan Yesus, selamatkanlah kami.” Bahkan kemarin ada orang yang secara terang-terangan, dari anggota DPR, mengatakan, “Yesus akan menjadikan saya orang DPR.”

Yesus digambarkan dengan salib (disalib). Gambaran disalib ada patungnya, dikatakan bahwa Nabi Isa sudah disalib. Anak-anak kecil juga sebenarnya tahu hal itu tidak masuk akal. Tuhan kok disalib. Setelah itu Tuhan lahir, kemudian mati. Setelah mati bangkit lagi. Cerita itu benar-benar ada. Dan itu maa shaa Allah. Makanya, karena kesesatan yang parah itu, banyak orang, pendeta-pendeta Kristen yang masuk Islam. Kalaupun ada orang Islam masuk Kristen, hanya satu dua. Alasannya karena rata-rata tidak memiliki uang, kemudia diberi oleh orang Kristen.

Dulu pernah ada seseorang yang sebelumnya adalah orang islam, karena pernah mondok tapi hanya beberapa bulan saja. Ia masuk Kristen, kemudian mengatakan “Assalaamu’alaikum warahmatu Yesus wabaraakaatuh”. Lafal Allah diubah Yesus. Dan mengatakan lagi “Alhamdu li Yesus rabbil ‘aalamiin”. Secara tidak langsung menghina Islam, Al-Qur’an dan bahwa Nabi Muhammad palsu dan seterusnya.

Nabi Muhammad dianggap mengaku-ngaku dekat dengan Allah, Tuhan, padahal dekat dengan jin. Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an ada surat Jin dan seterusnya. Karena orang tersebut mengejek Islam akhirnya orang Islam, Muhammadiyah, NU, MUI, melaporkan kepada polisi supaya orang itu ditangkap. Dan ini, satu dua saja yang masuk Kristen. Sementara orang-orang Kristen yang pikirannya logis, masuk akal, itu banyak, ribuan jumlahya. Masuknya mereka ke dalam Islam adalah tanda-tanda kebenaran Islam.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *