Kedatangan Santri Baru Tahun Ajaran 2022/2023

Minggu, 3 Juli 2022 – Pondok Pesantren Al-Ishlah menyambut kedatangan santri baru tahun ajaran 2022/2023. Masing-masing pos kedatangan telah disiapkan oleh panitia kedatangan santri dengan sebaik mungkin agar semuanya berjalan dengan lancar. Pada hari itu, seluruh wali santri juga diundang oleh pimpinan pondok untuk menghadiri acara silaturahim wali santri baru bersama pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah, yaitu Drs. KH. Muhammad Dawam Saleh.

Kedatangan santri baru tahun ini memanglah berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu wali santri cukup mengantarkan anaknya di depan gerbang pondok, tahun ini wali santri diperkenankan untuk mengantarkan anaknya sampai ke asrama santri. Bahkan karena membeludaknya kendaraan santri baru yang berdatangan masuk ke pondok, pos area parkir pun penuh. Sehingga kendaraan mobil diarahkan menuju ke samping aula pondok.

Dengan melihat area parkir yang penuh, itu merupakan bukti bahwa para wali santri baru sangat antusias mengantarkan anaknya untuk mondok. Jumlah pendaftar tahun ini untuk jenjang SMP adalah 476 santri dan jenjang MA adalah 344 santri. Tak heran jika banyak sekali rombongan keluarga besar yang ikut mengantarkan santri baru ke pondok. Ada juga yang datang bersama rombongan tetangga, karena kebetulan santri baru tersebut sama-sama mondok di Pondok Pesantren Al-Ishlah.

Hari itu tak dapat dipungkiri suasana hati wali santri dan keluarga tentu diselimuti perasaan senang dan haru menjadi satu. Disamping merasa senang karena melihat anaknya akan masuk ke pesantren, namun juga ada rasa haru karena harus rela melepas anaknya untuk menuntut Ilmu dan belajar hidup mandiri yang jauh dari rumah.

Mau tidak mau wali santri harus tega untuk berpisah sementara dengan anaknya, karena menuntut ilmu di pesantren merupakan bagian dari jihad fi sabilillah. Seluruh santri baru di berbagai penjuru daerah yang mondok di Pondok Pesantren Al-Ishlah akan mulai melakukan adaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pondok.

Semua itu merupakan bagian dari awal perjuangan, terutama bagi penuntut ilmu. Keikhlasan dan kesabaranlah kunci untuk bisa menjalani dan melewatinya. Agar santri baru kerasan dan nyaman tinggal di pondok, tak hanya santri yang berjuang, namun wali santri juga berjuang. Disamping senantiasa mendoakan anaknya, juga dengan ikhlas dan sabar memondokan anaknya di Pondok Pesantren Al-Ishlah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *