Gontor, 5 Oktober 2024 – Pesantren Al-Ishlah mengirim 17 peserta untuk ikut serta dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Pesantren Putri Se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Gontor Putri 1. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati 100 tahun berdirinya Gontor, dan berlangsung selama tujuh hari, dari tanggal 5 hingga 11 Oktober 2024.
Porseni ini diikuti oleh 772 santriwati dari 33 pesantren di seluruh Indonesia. Pembukaan acara dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Anggota Badan Wakaf PMDG dan Direktur KMI Al-Ustadz K.H. Masyhudi Subari, M.A., Al-Ustadz K.H. Muhammad Nasir Zain, M.A., Ketua PP IKPM Gontor, Al-Ustadz H. Noor Syahid, M.Pd., serta Wakil Ketua Panitia 100 Tahun Gontor, Al-Ustadz Assoc. Prof. Dr. Khoirul Umam, M.Ec.
Sambutan pada pembukaan acara disampaikan oleh Ahmad Fajarudin, M.A., sebagai ketua Porseni. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan harapan agar Porseni ini dapat memperkuat silaturahmi dan mengembangkan bakat serta kreativitas santriwati. “Jadilah muslimah yang aktif berdakwah melalui kegiatan olahraga dan seni,” pesan inspektur upacara kepada seluruh santri partisipan Porseni.
Porseni dibagi menjadi dua kategori utama: olahraga dan seni. Pada kategori olahraga, terdapat enam cabang yang dipertandingkan, yaitu voli, basket, badminton, panahan, tenis meja tunggal, dan senam kreasi. Sementara itu, kategori seni meliputi lomba pembuatan maket masjid, tari kombinasi nusantara, melukis, pembuatan film pendek (short movie), dan live music.
Momen bersejarah dalam pembukaan Porseni ditandai dengan penyalaan obor oleh Anggota Badan Wakaf dan Ketua Lembaga PMDG, sebagai simbol dimulainya kegiatan yang semarak ini.
Acara ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para santriwati, meningkatkan rasa percaya diri, dan menumbuhkan semangat sportivitas. Selain itu, Porseni juga menjadi sarana untuk menjalin hubungan antar pesantren dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya olahraga dan seni dalam pendidikan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Porseni ini diharapkan berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan pesantren di Indonesia.
Reporter: Sarah Safinah An Najaa
Editor: Revoluna Zyde Khaidir