Tepat seminggu lebih sehari, 20-28 Desember 2022 pelatihan penulisan khot berakhir. Sesi penutupan dilakukan di aula Ponpes Al-Ishlah pada Rabu (28/12/2022) pukul 20.00 WIB dan dihadiri segenap peserta pelatihan khot.
Pelatihan ini menjadi yang pertama bagi Al-Ustadz Zainul Mujib M. Pd dan kawan-kawan. Karena biasanya pesantren-pesantren maupun sekolah-sekolah lainnya hanya mengadakan seminar tanpa ada pelatihan semacam ini.
“Menulis khot tidak hanya sekedar untuk memenangkan perlombaan, tetapi terdapat nilai-nilai karakter di dalamnya seperti kesabaran, ketelitian, kekuatan, keterampilan, kebersihan, konsistensi”, kata Al-Ustadz Zainul Mujib M. Pd.
Al-Ustadz Drs. KH Muhammad Dawam Sholeh dalam sambutannya berharap dari pelatihan ini dapat menjadi awal yang baik untuk diajarkan kepada santri-santri Al-Ishlah.
Dalam proses pengajaran metode yang telah dipakai dalam pelatihan ini, yaitu metode Kitâbah I’tiyâdiyah. Metode ini menggunakan cara menulis huruf hijaiyah dengan pena biasa. Al-Ustadz Zainul Mujib mengharapkan metode yang dipakai dapat dikembangkan.
“Metode yang dipelajari selama pelatihan ini bisa tetap digunakan. Anadaikata ditemukan masalah di tengah-tengah pengajaran, maka perlu dicarikan solusinya. Karena sangat dusarankan bagaimana ketika diajarkan kepada anak-anak dapat dipahami dengan mudah”, kata Al-Ustadz Zainul Mujib M. Pd yang merupakan orang asli Lamongan.
Selama pelatihan berlangsung, ada hal menarik yang ditemukan oleh Al-Ustadz Agus Susilo Lc. dan Al-Ustadz Muhammad Ulil Azmi. Mereka menemukan metode pengajaran yang mudah dipahami. Yaitu metode pengajaran di semua huruf yang dituliskan, kebanyakan terdapat hubungan dengan huruf-huruf sebelumnya.
Misalkan dalam penulisan huruf ha’ di akhir adalah terbentuk dari huruf mim dibalik. Al-Ustadz Zainul Mujib M. Pd baru menyadari bahwa cara ini cukup membantu para murid untuk memahami penulisan huruf daripada menggunakan cara penjelasan klasik dengan arah gerakan tulisan.
Pada pelatihan ini sebanyak 42 peserta mendapatkan ijazah kelulusan dari pelatihan ini. Pelatihan ini berlangsung dalam 3 sesi setiap harinya, yaitu pagi, sore dan malam. Setiap sesinya memakan waktu 2-3 jam.
“Pelatihan penulisan khot ini melatih kesabaran dan ketenangan untuk bisa sukses menyelesaikannya”, kata Al-Ustadz Muhammad Shofwan Taqiyuddin salah satu peserta pelatihan.
Tak hanya itu, pelatihan ini juga merupakan suatu keberkahan. “Pelatihan ini menjadi berkah tersendiri karena ada proses dan pengalaman baru yang didapat”, kata Al-Ustadzah Emilia Rahmawati S. Ag salah satu peserta yang juga orang asli Lamongan.