Mencetak Manusia Kontemporer Berhati Al-Qur’an

Menteri Agama RI Luqman Hakim beri sambutan di PP. Al-Ishlah

Sendangagung – Kamis, 19 Januari 2017 menjadi hari yang dipilih untuk perhelatan Puncak Kesyukuran 3 Dasawarsa PP. Al-Ishlah Sendangagung, sekaligus peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Sains Al-Ishlah (STIQSI). Peresmian STIQSI ditandai dengan Penyerahan Surat Keterangan Pengesahan berdirinya STIQSI dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) oleh Menteri Agama RI, H. Lukman Hakim Syaifuddin sekaligus penandatanganan Prasasti.

Saat memberi sambutan, Pak Lukman Hakim juga mengingatkan tentang keberagaman dan kemajemukan. Bahwa itu merupakan sunnatullah dan given. Ia sengaja menyinggung hal tersebut karena melihat kecenderungan di Indonesia akhir-akhir ini ada pihak-pihak yang ingin menyeragamkan semua dalam hal-hal tertentu. Ia pun menekankan pada santri bahwa al-qur’an itu adalah ciptaan Allah yang sempurna dan tafsiran adalah hasil karya manusia yang terbatas.

Acara yang digelar di Lapangan PP. Al-Ishlah ini dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Jawa Timur H. Syaifullah Yusuf, Kakanwil Kemenag Jawa Timur H. Mahfudh Shodar, Wakil Bupati Lamongan Hj. Kartika Hidayati, serta Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia Syeikh Sa’ad An Namasy.

“Saya berharap STIQSI mampu mencetak generasi Pemenang. Yaitu generasi yang cerdas, cakap, terampil dan dekat dengan Allah.” ujar Wagub Jatim yang kerap dipanggil Gus Ipul itu dalam sambutannya.

STIQSI merupakan sekolah tinggi yang memadukan ilmu Al-Qur’an dan Sains.  Hal ini menjadikan STIQSI sebagai salah satu tumpuan untuk dapat melahirkan generasi-generasi yang tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan, akan tetapi juga diimbangi dengan kecakapan dalam mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist. “Manusia yang berpikiran kontemporer dan berhati Al-Qur’an” begitulah istilah Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, MA dalam Endorsement Statement-nya untuk STIQSI di acara ini.

Beberapa Endorsement Statement juga diberikan oleh beberapa Profesor, serta sahabat KH. Muhammad Dawam Saleh. Di antaranya adalah Prof. Dr. H. Amsal Bakhtiar MA (Diktis), Prof. Dr. H. Abd. A’la (Rektor UIN SUNAN AMPEL SURABAYA), Prof. Dr. H. Aflatun Muchtar MA (Ketua MUI Sumatera Selatan dan mantan Rektor UIN Raden Fatah Palembang).

Menteri Agama RI ke PP. Al-Ishlah

“Jika kita ingin membangun sebuah peradaban, ilmu adalah hal terdepan”ucap Syekh Sa’ad sebagai Endorsement terakhir, sekaligus juga memimpin do’a untuk menutup acara ini.

“Di zaman sekarang ini, kita tidak hanya perlu yang namanya ilmu dunia atau sains. Tapi juga harus diimbangi dengan ilmu agama.” tandas Piet Hizbullah Khaidir, Staf Dewan Guru PP. Al-Ishlah yang juga merupakan salah satu penggagas berdirinya STIQSI.

Acara yang dihadiri oleh banyak tokoh penting, sahabat seangkatan KH. Muhammad Dawam Saleh dan Drs. H. Agus Salim M.Pd, wali santri PP. Al-Ishlah dan simpatisan tersebut berjalan lancar, penuh khidmat dan kemudian diakhiri dengan peninjauan Kampus STIQSI oleh Bapak Menteri Agama beserta rombongan. (Reporter: Al Habib Muhammad / Mutiatuz Zakiya / Rohmah Wahyu – Siswa Kelas XI MA Al-Ishlah)

3 thoughts on “Mencetak Manusia Kontemporer Berhati Al-Qur’an

  1. Al ishlah adalah kampung damai.sejuk hatiku dan bangga karena menjadi bagian kecil dari Islamic Boarding School of AlIshlah..semoga Ustadz dawam selalu diberi kesehatan dan umur panjang oleh Allah swt sehingga dapat mencetak ribuan bahkan jutaan manusia yang berhati Alqur’an.Aamin

  2. seharusnya digenapkan dg ahlak, bukan hanya hati, karena terkadang hati itu sulit untuk diukur…
    hatinya kepada quran begitupula langkahnya… wassalam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *